Wednesday, September 28, 2022
Review Y.O.U Triple UV Elixir
Setelah sebelumnya mencoba sunscreen Y.O.U yang kemasannya warna ungu, Tone Up UV Elixir dan berhasil membuatku suka, kali ini aku cobain sunscreen terbaru mereka Triple UV Elixir. Sebenarnya nggak baru banget sih sunscreen ini, sudah beberapa bulan ada di pasaran cuma aku aja yang telat nyobain, hehe. Sempat nggak ada niat buat review tapi banyak yang nanyain apa bedanya Sunscreen Y.O.U yang warna ungu dan biru? Compare dong! Maka aku beli deh! Padahal aku masih ada 10 lebih sunscreen yang harus dihabiskan. Ya sudahlah, aku beli buat review dan untung harganya nggak mahal.
Y.O.U Triple UV Elixir
Ini adalah hybrid sunscreen. Apa itu hybrid sunscreen? Sunscreen yang memiliki 2 kandungan Physical (Titanium Dioxide) dan Chemical (Ethylhexyl Methoxycinnamate, Diethylamino Hydroxybenzoyl Hexyl Benzoate, Octocrylene) untuk memberikan perlindungan.
Dengan SPF50+ PA++++ sama seperti pendahulunya Tone Up UV Elixir. Cukup tinggi ya? Tapi kayaknya sekarang banyak local brand yang mengeluarkan sunscreen dengan SPF segini, kalau dulu biasanya SPF30 aja kayak udah tinggi. Selain itu, produk ini juga mengklaim bisa mengurangi efek radiasi dari blue light. Jujur, sebenarnya aku kurang begitu percaya dengan produk yang punya klaim semacam ini, jadi aku nggak prioritaskan sebuah produk harus ada penangkal blue light, hehe. Ini menurut aku pribadi ya, aku nggak ngajak kalian buat ikutan.
Produk ini telah terdaftar BPOM, telah teruji secara klinis & 0% Alcohol. Trus maksud dari Triple pada nama produk ini apa dong? Pertama 3x perlindungan (UVA, UVB & Blue Light), ke 2 tekstur ringan, tanpa white cast & cooling sensation, ke 3 adalah formula yang menutrisi kulit, menenangkan, melembutkan dan menjaga kelembapan.
Main Ingredients
Allantoin : Melembapkan kulit.
Vitamin E : Melindungi kulit dari kerusakan serta menghaluskan.
Niacinamide : Membantu mencerahkan kulit.
Centella Asiatica : Menenangkan kulit yang sedang bermasalah.
Full Ingredients
Packaging
Kemasannya berbentuk tube berukuran 30ml. Tubenya glossy warna biru muda. Bagian tutupnya model ulir & lubangnya kecil. Kemasan luarnya plastik model standing pouch. Informasi yang tertera di kemasan luar terbilang lengkap, mulai dari kandungan, manfaat, cara pakai, dll. Oh iya, juga tertera kalau produk ini di produksi di China, seperti kebanyakan produk Y.O.U atau malah semuanya ya?
Texture & Scent
Teksturnya mirip lotion, warna milky white agak kekuningan, padahal aku sempat mikir ini bakal agak biru, ehh ternyata nggak. Ringan, mudah diratakan, nggak lengket dan cepet meresap, mungkin karena ini water base. Benarkah ada cooling sensation? Menurutku kurang begitu terasa, bahkan ketika aku coba di tangan nggak terasa sama sekali.
Baunya cukup kuat dan menempel, bahkan seharian aku bakal kebayang-bayang sama baunya. Baunya perpaduan bunga dan manis, enak sih sebenarnya tapi terlalu kuat aja buatku.
How to Use
Karena ini lubangnya kecil, jadi takaran 2 jari saja kurang untuk seluruh wajah dan leherku, jadi biasanya aku pakai 2 jari untuk wajah saja dan tambahkan 1 jari untuk leher. Pemakaiannya di step terakhir am routine dan reapply setiap 2 jam sekali. Untuk membersihkannya aku selalu double cleansing dengan memakai cleansing balm dari Hanskin terlebih dahulu kemudian cleansing foam Thank You Farmer.
My Experience
Ketika mencoba sunscreen aku selalu menggunakan 2 cara, pertama memakainya setelah pelembap, ke 2 memakainya tanpa pelembap. Cara ke 2 aku lakukan untuk melihat apakah sunscreen ini cukup melembapkan sehingga bisa skip pelembap atau nggak? Cara ke 2 juga bisa meminimalisir jika terjadi pilling dengan pemakaian cara pertama, tapi tentunya setelah dicoba dengan berbagai jenis pelembap terlebih dahulu.
Pertama aku coba setelah menggunakan Teratu Weightless Oil Free Gel Moisturizer, ini adalah pelembap favorit yang sering aku pakai akhir-akhir ini. Teksturnya gel, dia perpaduan humektan, emollient & occlusive, finishnya bikin kulit halus dan terasa ada lapisan halus gitu. Nah, pas pakai ini sunscreennya jadi nggak terlalu meluncur dengan mudah ketika diratain, malahan sedikit kesat, trus bagian kulit yang agak kering malah terlihat banget dan ninggalin kayak putih-putih gitu. Ada white cast? Iya ada, cuma nggak terlalu parah dan nggak bikin kulit abu-abu. White cast juga lenyap kurang dari 1 jam.
Bisa kalian lihat pada foto di atas, freshly applied tampak kulitku sedikit lebih cerah, tapi nggak abu-abu dan warnanya nggak jauh beda sama leherku.i Jika diperhatikan dengan saksama pada bagian dagu yang saat itu memang lagi kering teksturnya jadi lebih menonjol dan sunscreennya menggumpal di bagian tersebut. Setelah 2 jam, tepatnya sebelum reapply warnanya lebih menyatu dengan kulitku dan nggak ada minyak berlebih, minyaknya masih normal nggak yang minyakan banget kayak pas aku pakai sunscreen Fanbo.
Hari ke 2 aku coba tanpa pelembap, tapi sebelumnya aku gunakan Oasea Oceanus Squalane + Tranexamic Spot Correcting Face Oil Serum, pikirku supaya permukaan kulit licin dan sunscreen mudah diratakan. Ternyata benar, jadi mudah diratakan dan whitecast lebih minim dibanding hari sebelumnya. Tidak ada penampakan kulit kering or gumpalan putih-putih yang tidak merata. Kali ini benar-benar bagus dan aku menyukainya! Kulit tampak halus, ada efek blur yang bikin bekas jerawat tersamarkan dan glowing.
Bagaimana performanya? Aku sudah coba panas-panasan, waktu itu lagi terik banget aku jalan kaki ke posyandu & nggak terbakar, kulit aman nggak ada sensasi perih or cekit-cekit. Keringatku yang bercucuran juga nggak bikin sunscreennya pedih di mata. Btw, ini entah karena keringatku nggak terlalu banyak atau emang mataku nggak terlalu sensitif, soalnya ada yang bilang agak pedih pakai ini, lagi-lagi tiap orang beda ya!
Bagaimana efeknya di kulitku yang gampang berjerawat? Seminggu berturut-turut aku memakai Y.O.U Triple UV Elixir nggak ada reaksi buruk, sejauh ini terpantau aman tidak menimbulkan jerawat baru. Sayangnya selama 1 minggu aku pakai tanpa pelembap kulitku jadi kering, keringnya tuh bukan yang pas diraba aja tapi sampai terasa agak kaku gitu kulitku. So, sunscreen ini nggak bisa aku pakai dengan skip moisturizer, cuma ya agak tricky harus cari mousturizer yang teksturnya agak licin supaya sunscreen mudah diratain.
Apa Bedanya Sunscreen Y.O.U yang Ungu dan Biru?
Karena banyak yang tanya apa bedanya sunscreen Y.O.U yang warna ungu dan biru? Berikut aku buat perbandingannya dengan singkat disertai foto tekstur keduanya.
Keduanya sama-sama hybrid sunscreen dengan SPF50 PA++++ & 0% Alcohol.
Yang ungu punya kandungan utama Hyaluronic Acid & Sunflower seed oil, sementara yang biru Allantoin, Vitamin E, Niacinamide & Centella Asiatica extract.
Teksturnya yang ungu lebih kental dan warnanya agak keunguan, sementara yang biru lebih encer dengan hints kekuningan.
Keduanya sama-sama tricky ketika diratakan di wajah, tergantung base sebelumnya.
Memiliki aroma yang sama, kombinasi bunga dan manis.
Sama-sama whitecast tapi tidak abu-abu, lebih ke tone up, bikin kulit tampak halus, trus yang biru lebih minim lagi whitecastnya.
Finishnya sama, dewy & agak glowing.
Sama-sama no bad reactions buat kulit acne-prone & nggak bikin kulit minyakan.
Yang ungu punya klaim soothes dan beneran lumayan bisa nenangin jerawat, sementara yang biru klaim cooling sensationnya nggak bisa aku rasain.
Untuk kulitku yang combination to oily yang biru bikin kering jika dipakai tanpa pelembap terlebih dahulu, sementara yang ungu masih aman dan nggak bikin kering jika skip pelembap.
Untuk ukuran dan harga yang biru 30ml Rp. 45.000 sementara yang ungu 40ml Rp. 60.000
Conclusion
Menurutku dari segi tekstur Y.O.U Triple UV Elixir ini emang lebih bagus dibanding yang ungu, sementara soal whitecast karena yang ungu kan memang tone up makanya lebih terlihat. Jika disuruh memilih agak susah sih, dari segi teksturnya aku suka yang biru, tapi selebihnya aku suka yang ungu. Coba kalau yang ungu teksturnya kayak yang biru, hehe bakal nyaris sempurna.
Kalian bisa beli Y.O.U Triple UV Elixir maupun Tone Up UV Elixir di shopee.
Friday, September 9, 2022
Review Sheet Mask 3 Ribuan, Stacey Sheet Mask Celestial 01,02 & 03
Bagi beberapa orang sheet mask menjadi pilihan terakhir untuk dibeli dan dijadikan sebagai perawatan wajah. Kenapa? Harganya terbilang mahal untuk sebuah produk sekali pakai, setidaknya 10 ribuan, trus tidak ramah lingkungan karena menambah jumlah sampah. Meskipun sebenarnya banyak juga brand sheet mask yang menggunakan bahan ramah lingkungan tapi sayangnya semakin ramah lingkungan semakin tidak ramah di kantong, hehe. Ada loh sheet mask murah beredar bahkan harganya di bawah 2 ribuan! Iya banyak banget di Shopee tapi kebanyakan adalah brand China abu-abu. Nah, kalo local brand ada nggak? Kapan hari aku scroll Shopee menemukan Madame Gie punya sheet mask yang harganya hanya 3 ribuan! Trus, ada sister barandnya Stacey yang juga punya sheet mask 3 ribuan. Penasaran membuatku langsung checkout semua varian, tapi kali ini aku mau review si Stacey terlebih dahulu.
Stacey, new local brand yang belum banyak info tentangnya bisa aku dapatkan. Sumpah aku sudah berusaha cari tahu tapi nggak ketemu, yang aku tahu ini sister brand Madame Gie karena pas itu Madame Gie brand day dia masuk ke dalam list gitu, trus di keterangan produknya pakai kata-kata yang mirip sama Madame Gie, 1 admin kali ya? hahahaha. Saat ini Stacey baru ada produk masker-maskeran, ada sheet mask, eye mask dan satu lagi gel mask.
Kok bisa harganya murah? Yang langsung terlintas di pikiranku, pasti pabrikan China! Yes! Jadi nggak ada bedanya dong sama sheet mask murah yang harganya 2 ribuan? Bedanya ini sudah terdaftar BPOM jadi harusnya lebih aman untuk digunakan, sementara kualitasnya sendiri belum tahu? Tapi seperti halnya produk Madame Gie dan beberapa local brand lain banyak juga yang pabrikan di China supaya bisa jual dengan harga murah.
STACEY CELESTIAL SHEET MASK
Saat ini Stacey punya 3 varian sheet mask yang menurutku serba simple, mulai dari kemasan hingga namanya. Namanya cuma Celestial 01, 02 dan 03, trus tanpa keterangan ini 01 buat apa? Cuma tertera beberapa main ingredients di bagian depan & belakang kemasan. Ini yang beli disuruh mikir sendiri? Hahahaha.
Kemasannya minimalist, tanpa ada gambar yang ramai dan dengan bahan yang permukaannya doff sehingga membuatnya tidak terkesan murah. Celestial 01 dengan warna coklat, Celestial 02 warna biru dan Celestial 03 warna hijau.
Informasi yang tercetak di kemasan cukup lengkap, mulai dari main ingredients, full ingredients, cara pemakaian hingga no BPOM.
Sekarang aku mau bahas tentang material maskernya yang menurutku cukup bagus untuk sebuah masker 3 ribuan. Bahannya tipis banget dan stretchy, trus ada lembaran pemisah supaya memudahkan kita untuk membuka maskernya yang terlipat, padahal kayak gini biasanya ada di masker yang harganya jauh lebih mahal.
Ukurannya juga pas untuk wajahku dan bagian lubangnya bukan tipe yang gede banget, malahan cenderung kecil tapi bisa ditarik supaya pas, hanya saja tidak ada cutout di bagian luar, tapi tidak masalah karena bahan maskernya stretchy jadi tetep mudah buat ngepasin ke wajah.
Bagaimana dengan essence dan performanya? Aku akan bahas 1 per 1 tiap varian.
Stacey - Celestial 01
Kandungan utamanya 2x Hyaluronate, Astaxanthin & Sylibum Marinum Extract. Kalau melihat kandungannya ini fokusnya buat melembapkan, menghidrasi, antioksidan & anti-aging.
Memiliki watery essence dengan sedikit kekentalan, bening, tidak lengket dan mudah terserap. Baunya lembut, tipikal bau yang nggak menyengat dan ada soft soothing sensation selama digunakan.
Selama 15 menit essence mulai terserap dan lembaran tampak kering. Ketika aku angkat nggak banyak essence tersisa di wajahku. Aku ratain terasa agak kesat dan matte,trus pas aku bercermin aku melihat kulitku tampak lebih cerah.
Ada efek oil kontrol yang aku rasakan, tapi kemudian dalam waktu 1 jam kulitku jadi kering banget, efek lembapnya beneran nggak ada.
Rate : 3/5
Stacey - Celestial 02
Dengan Zinc PCA, Ceramide & Tea Tree, langsung terlintas di pikiranku kalau ini untuk jerawat. Selain itu kandungan Ceramide bagus buat skin barrier.
Tekstur essence nya sama kayak Celestial 01, bedanya ini sedikit ada kesan slippery, selebihnya sama mudah terserap serta non sticky. Untuk baunya ini ada sedikit aroma mint dan soft soothing sensation.
Setelah 15 menit lembaran aku angkat essence yang tersisa di kulit terasa licin ketika diratain, aku lebih suka essence semacam ini dibanding yang ringan banget tapi kemudian hilang begitu saja.
Bagaimana hasilnya? Kulit terasa lebih lembut dan ada efek lembapnya dibandingkan Celestial 01. Sayangnya keesokan harinya muncul pustules di bawah hidung, meskipun kurang dari 1 hari langsung hilang nanahnya tapi ninggal bekas merah yang harus aku timpa dengan soothing cream supaya reda.
Rate 2,5/5
Stacey - Celestial 03
Kandungan utamanya ada Niacinamide, Ascorbic Acid & Squalane, pasti buat pencerah! Juga sebagai antioksidan dan anti inflamasi.
Secara garis besar ini essencenya sama persis kayak Celestial 01, watery, nggak lengket dan cepat terserap. Sementara untuk baunya ini unik, aku mencium ada sedikit bau sirsak? Oh iya trus ini nggak ada efek soothingnya.
Di antara 3 masker menurutku ini yang paling gagal di aku. Why? Setelah 15 menit lembaran aku angkat kulitku malah terasa matte dan ketarik. Ini bikin jerawat kering tapi kulitnya juga ikutan kering, lalu beberapa menit kemudian kulitku malah gatel-gatel parah sampai bagian jidat merah.
Rate 2/5
Conclusions
Apa yang kamu harapkan dari masker 3 ribuan? Hehe. Gimana ya, dibanding kelebihan ini lebih banyak kekurangannya. So, aku pribadi nggak akan repurchase. Harganya murah sih, tapi kalau efek setelahnya malah harus mengeluarkan banyak biaya buat penyembuhan? Tapi semua balik lagi tergantung jenis kulit, mungkin kulitku terlalu sensitif? Bisa saja di kulit kalian ini bagus, untuk mengetahuinya yaa coba saja sendiri. Beli di sini.
Must Read!
Review Noera Lip Mousse, Bibir Cantik dan Lembap dengan Warna yang Tahan Lama
Tahukah kalian kalau saat ini soft & blurr lips sedang menjadi trend? Tampilan bibir seperti ini bisa kalian dapatkan menggunakan produk...