Friday, February 19, 2021

Whitelab - Mugwort Pore Clarifying Mask, Benarkah Dupe Axis-Y?

Tahun 2020 lalu, masker dari salah satu Korean brand yaitu Axis-Y Mugwort Pore Clarifying Wash-Off Pack viral di Indonesia. Stocknya selalu habis dalam hitungan menit bahkan detik. Awalnya aku belum tau pasti apa yang bikin masker tersebut sampai se-viral itu, ternyata setelah cobain sendiri aku cukup terkesan dengan efeknya meredakan kemerahan, membersihkan pori-pori serta menghaluskan kulit. 
Memanfaatkan moment tersebut, Whitelab yang merupakan salah satu local brand meluncurkan masker serupa tanggal 8 Februari lalu. Tidak hanya mengusung kandungan utama yang sama yaitu Mugwort, brand ini juga memberi nama produknya hampir mirip, "Whitelab - Mugwort Pore Clarifying Mask." 

Dengan harga yang jauh lebih terjangkau, meskipun isinya hanya setengah dari Axis-Y, tentu produk ini membawa angin segar bagi mereka yang selama ini pengen nyobain Axis-Y tapi terhalang harganya yang lumayan mahal. Padahal, jika mau menghitung jatuhnya sama saja. Sekarang ini harga Axis-Y Mugwort Pore Clarifying Wash-Off Pack sudah banyak turun dibanding pertama kali diluncurkan, harganya rata-rata sekitar 150ribu untuk ukuran 100gr. Sementara Whitelab Mugwort Pore Clarifying Mask harganya 75ribu untuk ukuran 50gr. Bukankah sama saja? Jika dipikir demikian memang sama, tapi kebanyakan orang bakal lebih memilih yang 75ribu, selain kesannya murah juga adanya perasaan takut tidak cocok yang mempengaruhi. 


Selesai bicara soal harga, hari ini aku mau bahas tuntas sedetail mungkin tentang 2 masker ini, sekalian aku mau battle lihat performanya secara bersamaan. Oh iyaa, Axis-Y Mugwort Pore Clarifying Wash-Off Pack punyaku ini bukan ukuran full size, tapi mini size dari limited edition kit mereka.

Main Ingredients

Axis-Y menggunakan 611 formula, apa itu? 6 ingredients + 1 core ingredient dan 1 special patent technology. 6 ingredients apa saja? Adzuki Bean Seed Powder, Kelp Extract, Artichoke Leaf Extract, Vigna Radiata Seed Extract, Houttuynia Cordata Extract & Nelumbo Nucifera Leaf Extract. Sementara  1 core ingredient nya adalah 61% Mugwort extract. Nah, tambahan 1 special patent technology ini yang menarik, yaitu Dermatic AC 3 yang membantu penyembuhan jerawat. 

Whitelab memiliki kandungan utama Mugwort, Niacinamide, Green Tea Leaf dan Cica. Setelah membaca list ingredients nya, aku menemukan Salicylic Acid yang fungsinya untuk membersihkan pori-pori. Untuk green tea mereka gunakan leaf powder dan extract, powdernya ini biasanya buat mengatur consistency dan ngasih warna alami. 

Ngomong-ngomong apakah kalian sudah tahu manfaat mugwort dalam produk perawatan kulit? Mugwort sangat bagus untuk menyejukkan serta membersihkan kulit. Selain itu mugwort juga melindungi kulit dari polusi udara dan mencegah kerusakan kulit. 

Meskipun konsep dan kandungan utamanya sama tapi kedua masker ini fokusnya berbeda. Axis-Y lebih menekankan untuk membersihkan kulit, menenangkan, membantu mengatasi dan mencegah jerawat. Sementata Whitelab, fokusnya untuk soothing, mencerahkan, gently exfoliating dan mengecilkan pori-pori. Tetap yaa, orang Indonesia bakal lebih tertarik kalau ada kata-kata mencerahkan hehe, tapi ini memang ada niacinamide-nya sihh, mari kita lihat nanti bagaimana hasilnya. 

Texture & Scent

Axis-Y tidak ada kandungan air didalamnya, dia lebih banyak ekstrak daun-daunan, powder dan rosemary oil, sehingga membuat teksturnya nampak buttery, seperti cream yang agak kokoh dan warnanya hijau keabu-abuan. Serpihan daun didalamnya sangat banyak, tapi bukan seperti daun kering, lebih tebal, ukurannya tidak beraturan dan warnanya kecokelatan. Tanpa tambahan pewangi, Axis-Y Mugwort Pore Clarifying Wash-Off Pack memiliki bau seperti jamu, khas produk dengan mugwort. Baunya agak pahit tapi tidak lingering, akan hilang ketika dibilas. 
Kiri: Whitelab, Kanan: Axis-Y

Whitelab menggunakan air di urutan pertama, hal itu yang membuat teksturnya lebih lembek dibanding axis-y. Warnanya juga nampak lebih hijau. Serpihan daun didalamnya benar-benar mirip daun kering, berwarna hitam, pipih dan tidak terlalu banyak. Kira-kira kurang dari 10%. Baunya lumayan kuat, ada parfum didalamnya. Baunya artificial green tea banget, agak menyengat dan lingering, kulit tetap wangi meskipun sudah dibilas. 


Packaging

Seperti yang sudah aku bahas diatas bahwa masker Axis-Y yang aku gunakan disini adalah ukuran travel size, jadi aku tidak akan bandingkan soal kemasannya dengan Whitelab. But, disini aku akan bahas tentang kemasan Whitelab. 

Produk dikemas dalam jar plastik bulat, bagian badan jarnya transparan dan tutupnya warna putih, mirip jar lulur hanya saja sedikit lebih kecil, mengingat ukurannya hanya 50gram. Tidak ada box, produk hanya disegel dengan plastik. Informasi produk tidak tercetak di kemasan secara langsung, tapi ditempel dengan stiker. Informasi yang tertera cukup lengkap, mulai dari kandungan, cara pakai, no bpom, dll. Membuka tutupnya tidak ada second lid didalam, jadi masker banyak menempel ditutupnya yang warna putih sehingga membuatnya terlihat kotor.

How to Use?

Antara Axis-Y dan Whitelab tidak ada perbedaan dalam cara pemakaian, yaa seperti cara pakai kebanyakan clay mask. Oleskan pada kulit yang telah dibersihkan terlebih dahulu, lalu tunggu sekitar 15 menit hingga masker mengering lalu bilas dengan air. Keduanya disarankan untuk dipakai 2-3x dalam seminggu.

My Experience

Jadi, aku pakai Axis-Y Mugwort Pore Clarifying Wash-Off Pack dan Whitelab Mugwort Pore Clarifying Mask secara bersamaan untuk melihat bedanya. Aku gunakan Axis-Y dibagian kanan wajahku dan Whitelab di bagian kiri. 

Keduanya tidak ada soothing sensation yang begitu terasa ketika digunakan. Sebelumnya pengalamanku pakai Axis-Y, soothing sensation baru terasa setelah dibilas. Keduanya sama-sama butuh waktu yang lama untuk kering, yaitu sekitar 15-20 menit. Di bagian Axis-Y terasa ketat ketika kering, sementara dibagian Whitelab tidak seketat Axis-Y.

Karena serpihan daun yang ada dalam Whitelab tidak banyak dan tipis, jadi sama sekali nggak terasa ketika dibilas. Berbeda dengan Axis-Y yang serpihan daunnya tebal dan banyak, dia skaligus sebagai physical exfoliator ketika dibilas. Nah, si Whitelab ini meskipun nggak ngasih manfaat sebagai physical exfoliator dia ada Salicylic Acid didalamnya yang bekerja sebagai chemical exfoliator.

Axis-Y dan Whitelab sama-sama mudah dibilas dan nggak meninggalkan residu. Setelah dibilas kedua bagian wajahku nampak lebih bersih pori-porinya dan kulit terlihat halus. Hanya saja area hidung bagian Whitelab tidak sebersih bagian Axis-Y, sepertinya sebum di area tersebut tidak ada perubahan, padahal yang bagian Axis-Y nampak bersih. Aku rasa ini karena pori-pori di area tersebut lebih besar begitu pula dengan ukuran sebumnya juga lebih besar sehingga lebih sulit dibersihkan.

Setelah dibilas keduanya ada soothing sensation, hanya saja bagian Axis-Y  lebih sejuk dan terasa mendinginkan kulit, seperti suhunya turun. Oh iya, kedua area kiri dan kanan kebetulan sedang ada jerawat aktif, setelah pakai masker ini jerawat tersebut sama-sama jadi lebih kalem, kemerahan disekitarnya juga membaik. 

Setelahnya aku sengaja tidak pakai skincare routine untuk melihat bagian mana yang bakal kering atau dehidrasi terlebih dahulu? Dalam 1 jam keduanya masih sama, kulitku masih telasa halus dan lembap. 2 jam berlalu bagian Axis-Y masih oke sementara bagian Whitelab sedikit minyakan. Setelah 3 jam keduanya mulai dehidrasi dan minyak keluar.

3 hari berlalu setelah percobaan pertama menggunakan kedua masker tidak ada reaksi buruk di kulitku. Tidak ada gatal, iritasi maupun memperparah jerawat. Kedua jerawat yang masih aktif tadi juga sudah kering dan tinggal bekasnya.


Conclusion

Kesimpulannya, Whitelab Mugwort Pore Clarifying Mask ini bagus karena dia cocok di kulit sensitive and acne-prone ku. Bagiku produk yang nggak bikin aku breakout itu bagus hehe. Selain itu dia memang beneran ada manfaat buat kulit, terbukti jadi bersih, halus dan tenangin jerawat, memang sih untuk area tertentu dia nggak bisa bener-bener bersihin, but overall masih oke.

Tapi jika disebut sebagai dupe Axis-Y Mugwort Pore Clarifying Wash-Off Mask aku tidak setuju. Gimana yaa, sensasinya itu beda! Menurutku serpihan daun banyak dan tebal sudah jadi ciri khas masker Axis-Y, nah punya Whitelab ini dari situ sudah beda jauh, jadi bener-bener nggak dapet feel masker Axis-Y. Tapi ini nggak masalah sih, selama dia juga cukup bagus dan nggak ada reaksi buruk di kulit.

Jika harus memilih pun agak bingung, soalnya keduanya sama-sama enak tapi beda. Gini aja deh, Axis-Y lebih enak dipakai ketika kulit tidak terlalu bermasalah karena serpihan daunnya kalau digosok terlalu keras bakal agak melukai kulit yang sensitif. Nahh, kalau Whitelab aman-aman saja dipakai ketika ada jerawat bengkak sekalipun karena serpihan daunnya nggak kerasa.

So far, yang aku nggak suka dari Whitelab Mugwort Pore Clarifying Mask adalah baunya, wangi banget, lingering dan malah ngasih kesan murah.

Bagaimana, kalian lebih tertarik dengan Axis-Y atau Whitelab? Oh iyaa, kemarin aku beli 2 Whitelab, salah satunya akan aku jadiin Giveaway di instagram, soon!

Product's Information
Name : Mugwort Pore Clarifying Mask
Brand : Whitelab - Indonesia
Volume : 50 gram
Bpom : NA 182102200015
Price: Rp. 75.000
Where to buy? Shopee


YOU CAN FIND ME AT :

Sunday, February 7, 2021

Review Produk Pinkflash, Buy or Bye?

Beberapa waktu belakangan pasti kalian sering lihat review produk yang satu ini? Kemasannya cantik dan harganya sangat terjangkau, siapa yang tidak tergoda? Pinkflash merupakan brand cosmetics asal China, yang ternyata merupakan sister brand dari Focallure. Siapa yang tidak kenal Focallure? Brand ini sudah lebih dulu merajai pasar cosmetics di Indonesia, yaa meskipun sempat masuk ke jajaran brand "abu-abu" yang mana dulu itu nggak jelas alamat produksinya dimana, trus deskripsi serta swatch produknya suka nyolong dari brand lain yang lebih terkenal, dll yang kalau di jelasin bisa lebih dari 1000 kata. But, sepertinya mereka sudah membenahi kekacauan di masa lalu, sekarang sudah mengarah yang lebih baik, kayak semuanya udah mulai jelas dan transparan, bahkan di China sendiri dia sudah di jual di the Colorist, ini semacam kayak "sephora" gitu. Ehhh kok jadi bahas Focallure? Jadi gini, kalau kakanya saja sudah "baik" maka aku berani cobain adiknya si Pinkflash ini. Apalagi sahabatku yang punya blog aphrodatglow.com dia ini orang yang suka investigasi barang-barang abu-abu asal China sudah ngasih approval, jadi yaudahh aku tanpa pikir panjang aku borong hampir semua produknya. 

Sebenarnya sempat ada beberapa kali project untuk nyobain produk Pinkflash, tapi aku skip karena aku pengen beli sendiri dan tidak terikat dengan apa yang tertulis di brief, aku ingin sepenuhnya menuangkan apa yang ada dipikiranku tentang produk ini tanpa ada "batas", disini bukan berarti mereka yang dapet project reviewnya nggak jujur atau apalah, NO! Maksudku disini, aku nggak ada batas deadline, dan bisa dengan bebas nulis tanpa terpacu sama poin-poin yang ada di brief, ditambah aku nggak suka disuruh foto ala selebgram pegang produk, hahahaha. 

Awalnya aku bingung, mau mereview produk Pinkflash 1 per 1 atau langsung semua? lalu aku putuskan buat review semua saja langsung jadi satu dengan bentuk postingan yang singkat dan padat langsung ke intinya. Maka mulailah aku membeli produknya 1 per 1 aku kumpulin. Kalau orang nabung dalam bentuk uang, ini aku nabung barang buat direview, hahaha. Sayangnya, It seems like mereka tiap bulan mengeluarkan produk baru dehh, jadi waktu aku order produk yang pikirku bakal jadi produk terakhir maka lengkap sudah koleksiku, ternyata aku salah! Barangku belum sampai, ehh ada baru lagi. Kesel! kalau seperti ini terus bisa-bisa sampai ultah blog ku ke 10 pun nggak akan kuposting reviewnya. So, aku putuskan review yang sudah ada saja, nanti kalau nambah lagi aku bikin part lanjutan. 

PINKFLASH - Oh My Gloss Lip Gloss

Klaimnya ini adalah Lip Gloss yang tidak hanya memberikan tampilan glossy di bibir, tapi sekaligus memberikan efek melembapkan bibir yang tahan lama. Dengan formula yang tidak lengket, ringan dan lembut. Produk ini juga bisa dijadikan sebagai lip topper atau dipakai diatas lipstick.

Memiliki 11 pilihan warna yang terbagi dalam 3 tekstur. Shade dengan kode depannya C itu clear, tanpa warna dan tanpa shimmer. Kode S artinya dia ada shimmer. Sementara kode G, artinya Glossy, berwarna tapi tidak ada shimmer. Ke 11 warnanya cantik-cantik banget dan membuatku bingung mau beli yang mana? akhirnya pilihanku jatuh kepada S04 - Vertigo, ini warna warm orange dengan gold shimmer dan G02 - Shelter, warna nude rose. 

Bisa dibilang kemasan produk ini minimalis tapi cantik. Simple, perpaduan clear dan warna pastel pink. Tanpa box, produk hanya disegel dengan plastik yang sayangnya semua informasi produk tercetak disegel tersebut, seperti komposisi, bahkan nama shade. Jadi, ketika segel dibuka otomatis kalian nggak bakal tau itu shade namanya apa or kode berapa. Biasanya produk seperti ini bakal menempelkan stiker kecil dibagian bawah botol yang berisi nama shade/ kode serta netto, dll. Nahh, produk ini nggak ada kayak gitu dan itu tidak berlaku pada produk ini saja, tapi nyaris semua produk Pinkflash. 

Aplikatornya berbentuk reservoir tip, aku suka aplikator model begini, bagian ujungnya lancip dan ada lubang ditengah, hal ini memudahkan kita untuk menjangkau bagian bibir dalam dan mengontrol seberapa banyak produk yang kita aplikasikan. Bagian lubangnya itu kayak nyimpen cadangan produk gitu.

Seperti klaimnya, produk ini punya tekstur yang lumayan ringan, bukan tipe lip gloss yang minyakan dan terasa berat. Tidak ada bau wangi or artificial, baunya cenderung seperti perpaduan berbagai oil dan sedikit apek. Untuk swatch ditangan, kedua warna pilihanku ini nampak cantik sekali, but... aku sadar diri kalau warna bibirku itu gelap, jadi nggak bakal sebagus itu dibibirku. 

Hasilnya dibibir nampak glossy dan ada warna yang samar agak pink untuk warna Shelter, sementara untuk Vertigo warnanya lebih cakep,dan shimmernya yang awalnya ku kira bakal terlihat aneh dibibir tapi ternyata malah bikin bagus dan nampak seger. Secara shimmernya itu warna gold, jadi bayanganku udah aneh.

Pinkflash Oh My Gloss ini menurutku bener-bener lip gloss, jadi jangan harap dia bakal ninggal tint ketika lapisan glossy-nya hilang. And yeahh, produk jenis ini memang cepet hilang. Tapi produk ini lumayan bagus mengingat harganya yang sangat terjangkau, efek lembapnya juga oke dan yang terpenting dia nggak seberat lip gloss kebanyakan dengan harga sepadan atau sedikit lebih mahal.

Price : Rp. 13.000 - Rp. 15.000/each
Rate : 4/5
Buy/ Bye? BUY

PINKFLASH - Oh My Kiss Melting Matte Lip Cream

Ini adalah Lip Cream dengan finish matte yang klainya bisa tahan seharian, tidak bikin bibir kering dan malah melembapkan karena ada kandungan vitamin E didalamnya.

Produk ini memiliki 14 pilihan warna, cukup banyak ya? tapi kalau mau beli semua nggak bakal bikin kamu bangkrut kok, hehe. Mereka klasifikasikan warnanya jadi 4, yaitu Nude 5 warna, Orange 3 warna, Pink 3 warna dan Red 3 warna. Aku beli R02 - Mambo dan N05 - Cookies.

Dari kodenya langsung ketahuan kan kalau Mambo ini dari Red line dan Cookies adalah Nude. Di katalog tokonya sih si Mambo ini warna merah cakep dengan hints kecokelatan, tapi ternyata aslinya dia lebih ke warm red dengan hints orange. Sementara Cookies di katalog adalah warna nude dengan hints orange dan agak warm tapi aslinya dia lebih terang cocok banget dijadikan base ombre dan bipakai barengan dengan Mambo, memang itu tujuanku beli 2 warna ini, hahaha.

Teksturnya cair dan glides smoothly on my lip. Rasanya ringan dan ketika cairan sudah kering dia nggak lengket, sementara kalau belum benar-benar kering aku coba katupkan bibir atas dan bawahku terasa agak nempel. Coverage-nya beda antara Mambo dan Cookies, untuk Cookies lebih sheer dan butuh setidaknya 2 layer baru bisa menutup warna bibir. Sementara Mambo coverage-nya bagus banget, 1x sapuan sudah bisa menutup warna bibir dengan baik.

Surprisingly produk ini tidak terlalu banyak transfer dan cukup tahan lama dibibir. Untuk makan berat hanya bagian dalam saja yang pudar warnanya, itupun pudarnya bukan yang kering dan menggumpal, tapi samar dan masih ninggal stain tipis. Sayangnya buat hapus agak sulit, harus pakai waterproof makeup remover. Aku coba hapus pakai micellar water kayak butuh effort dan nggak bener-bener hilang.

Oh iya, aku belum bahas bau produk ini, baunya enak creamy milky caramel. Untuk kemasan dan aplikator sama persis denga Pinkflash Oh My Gloss, hanya saja beda dibagian loga dan tulisan PINKFLASH. Oh My Kiss berwarna kuning pastel sementara Oh My Gloss hologram.

Overall, aku suka produk ini. Jika dibandingin dengan produk dalam negeri yang harganya serupa seperti Madame Gie dan Marshwillow menurutku mereka masih kalah dengan Pinkflash Oh My Kiss Melting Matte Lip Cream ini.

Price : Rp. 13.000 - Rp. 15.000/each
Rate : 4/5
Buy/ Bye? BUY

PINKFLASH - Contour, Highlighter & Face Blusher

Review 3 produk ini langsung jadi 1 aja deh, biar cepet. Pertama kita bahas kemasannya dulu, yes mereka bertiga ini sama persis. Kemasannya lucu bentuk oval dan berukuran kecil , kira-kira cuma 5 x 3 cm saja dan seperti yang sudah aku bahas diatas, sayang sekali setelah segel terlepas kita nggak bakal tau ini produk apa? nggak ada tulisan atau stiker apa gitu kek yang tertempel, cuma tulisan Pink Flash dan logo petir dibagian tutupnya.

Sekarang aku mau bahas Contour Powder-nya terlebih dulu. Ada 2 pilihan warna S01 - Float dan S02 - Drop. Aku pilih Float yang warnanya lebih muda. Awalnya aku takut pilih shade, karena kulitku medium, tapi ternyata berakhir dengan aku sangat menyukai shade ini, cocok banget di kulitku. Memiliki matte finish, pressed perfecty, jadi agak keras gitu pas diambil produknya, tapi ini bagus jadi nggak powdery dan berhamburan kemana-mana. Tidak terlalu pigmented, tapi aku malah suka, jadi nggak ragu-ragu buat sapukan ke wajah. Di - blend juga enak, nggak menggumpal. Oh iya produk ini nyaris nggak berbau. Sementara untuk ketahanannya cukup bagus juga, dari pagi hingga siang nggak pudar juga nggak jadi lebih tebal ketika kulitku mulai berminyak,

Price : Rp. 15.000 - Rp. 20.000/each
Rate : 4/5
Buy/ Bye? BUY

Next, Highlighter, ini juga ada 2 pilihan warna yaitu H01- Sunshine dan H02 - Moonlight. Sesuai namanya, Sunshine ini warnanya kekuningan sementara Moonlight lebih ke silver dengan sedikit hints peach. Aku pilih yang Moonlight, soalnya aku kurang suka memakai highkighter yang agak kuning. Sama seperti Contour Powder-nya produk ini well-pressed dan tidak ada fall-out. Warnanya bagus banget dan shimmernya nampak sangat halus dan natural, ini tergantung sih mau pakai tebal atau tipis. Beberapa kali aku pakai produk ini tipis-tipis masih bisa tertangkap kamera hp dengan baik kilaunya. Tahan lama nggak? Yes! bisa dari pagi sampai sore, masih stay in place, dan ketika wajah mulai berminyak dia kayak menyatu gitu terlihat makin natural. Ini sngat cocok buat kalian yang pengen glowing instant.

Price : Rp. 15.000 - Rp. 20.000/each
Rate : 4,5/5
Buy/ Bye? BUY

Pinkflash Face Blusher, ini warnanya lumayan banyak, ada 9 warna yang di klasifikasikan jadi 3, yaitu Nude, Orange dan Pink. 6 Warna memiliki finish matte dan 3 lainnya shimmer. Aku memilih warna tergelap dari line Nude mereka, yaitu N03 - Daybreak, karena aku sadar diri jika pilih warna muda nggak bakal keluar di kulit mediumku. Daybreak ini warnanya cakep banget, Merah dengan hints kecokelatan, aku adalah penggemar blusher warna ini. Teksturnya lembut, tidak terlalu pigmented, tidak banyak fall-out dan mudah di blend. Tidak menggumpal meskipun kulitku berminyak atau complexionnya dewy or lembap. Dikulitku yang medium, warna ini pas banget! membuatnya nampak lebih segar. 

Price : Rp. 15.000 - Rp. 20.000/each
Rate : 4/5
Buy/ Bye? BUY

PINKFLASH - Oh My Emoji Eyebrow Pencil

Produk ini punya 4 pilihan warna, yaitu Latte Brown, Natural Brown, Chocolate Brown dan Dark Gray Brown. Aku pilih warna Natural Brown, karena sebenarnya agak bingung jika biasanya aku pakai warna dark brown maa harus beli shade yang mana? karena foto katalognya kayak nggak terlalu banyak perbedaan. 

Klaimnya produk ini waterproof, memiliki pigmentasi yang bagus serta tahan lama. Kemasannya simple, pencil warna pink dengan tulisan Pinkflash dan tutup transparan tanpa rautan. Teksturnya bagus, bukan yang keras maupun terlalu soft, jadi tengah-tengah. Pigmentasinya cukup bagus, dan di awal warna pilihanku ini nampak muda, tapi seiring berjalannya waktu dan kulitku mulai berminyak produk ini jadi semakin gelap yang pada akhirnya malah kayak orang pakai alis ketebalan. Tahan lama nggak? Anti air nggak? dia kena air semakin tebal dan beleber, jadi aku kurang suka.

Price : Rp. 7.000 - Rp. 10.000/each
Rate : 2,5/5
Buy/ Bye? BYE

PINKFLASH - Oh My Line

Ini adalah eyeliner cair berbentuk pen dan tidak punya pilihan warna, cuma tersedia dalam warna hitam saja. Kemasan produknya masih sama warna pink, dan bagian tip-nya bukan tipe yang tipis banget, bisa dibilang standard lah. Warna hitamnya bagus, cukup pekat tapi sayang dia bleber ketika dipakai jadi malah kayak blepotan, padahal kita sudah gambar garis dengan bagus.

Klaimnya waterproof, dan memang benar sih ini anti air dan tahan lumayan lama. Tapi sayang menurutku kurang bagus, dan diantara semua produk Pinkflash yang aku review hari ini, ini yang paling nggak bagus. Gimana yaa, ibarat kita gambar dikain dia bakal nembus ke samping garis tersebut, nah itu kayak gitu di kulit.

Price : Rp. 13.000 - Rp. 15.000/each
Rate : 2/5
Buy/ Bye? BYE

PINKFLASH - Oh My Self  Foundation

Akhirnya kita sampai juga pada produk terahir, duh punggungku sudah sakit terlalu lama duduk didepan komputer, haha. Nahh, diantara produk Pinkflash yang aku review, hanya ini yang ada stiker tertempel di kemasannya yang menunjukan kode dan nama shade, seandainya semua begitu yaa.

Klaimnya ini adalah foundation dengan finish matte, bertekstur ringan, memiliki coverage bagus dan tahan lama. Pilihan warnanya ada 6, aku pilih shade no 3 yaitu warm beige karena di katalog warna ini terlihat memiliki yellow undertone yang sepertinya bakal cocok dengan warna kulitku. Ternyata, warna ini malah agak pink dan terlalu terang untukku. 

Teksturnya cair banget dan harus dikocok dulu sebelum dipakai, soalnya kalau nggak dikocok bakal air doang yang keluar. Teksturnya memang lumayan ringan dan nggak pengap di kulit, tapi coverage-nya menurutku lebih ke sheer to medium. Easy to blend, aku suka ratain produk ini pakai air-puff. Oh iya, baunya agak terlalu wangi, khas foundation China. Finish-nya dikulitku yang combination to oily lebih cenderung dewy sih bukan matte.

Warnanya nggak cocok banget, terlalu terang untuk kulitku.

Aku suka kemasan produk ini, tube kecil warna pink doff kesannya seperti produk mahal. Bagian ujung kemasannya memiliki lubang kecil, sehingga lebih enak buat mengontrol seberapa banyak produk yang dibutuhkan. Isinya juga lumayan banyak, 20ml untuk produk 20ribuan ini murah banget.

Produk ini lumayan tahan lama, tapi sayang nggak ada kekuatan oil control, jadi setelah 2 or 3 jam kulitku mulai minyakan. Overall aku cukup suka dengan produk ini, hanya saja aku salah beli shade.

Price : Rp. 25.000 - Rp. 30.000/each
Rate : 3,5/5
Buy/ Bye? BUY

CONCLUSION

Seperti yang sudah kalian baca diatas, nggak semua produk Pink Flash aku rekomendasikan, ada yang memang bagus banget dan ada yang totally No! But overall, dengan harga yang sangat terjangkau dan kualitas produknya yang sebagian lumayan bagus, aku rasa PINKFLASH siap bersaing dipasaran kosmetik Indonesia, hanya nunggu saja supaya dia ada yang bawa masuk secara resmi dan bisa dijual bebas, jadi nggak perlu nunggu lama dari China kalau mau beli.


Bonus foto full makeup pakai semua produk Pinkflash.

YOU CAN FIND ME AT :